Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berharap Indonesia akan terbebas
dari impor beras pada tahun ini. Harapan itu bakal terwujud apabila tiga
hal ini dapat terjaga, yakni perkembangan harga, volume produksi, dan
stok beras.
Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengungkapkan, ketiga hal tersebut sangat menentukan masa depan impor beras di 2013.
"Kita harus melihat dari tiga sisi, antara lain harga pokok penjualan (HPP) beras, produksi beras, dan stok Bulog," ujar dia, Kamis (3/1/2013).
Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengungkapkan, ketiga hal tersebut sangat menentukan masa depan impor beras di 2013.
"Kita harus melihat dari tiga sisi, antara lain harga pokok penjualan (HPP) beras, produksi beras, dan stok Bulog," ujar dia, Kamis (3/1/2013).
Dia menyebutkan penentu impor bagi
Indonesia yang pertama terkait harga. Penentuan harga beras tersebut
sangat tergantung pada permintaan dan penawaran. Bulog mencatat, Harga
Patokan Pembelian (HPP) pada Februari-Maret ini mencapai Rp 7.600 per
kilogram (kg) dengan ramalan musim paceklik akibat tingginya intensitas
curah hujan di Januari-Februari 2013.
"Khawatir saat padi berisi,
lalu diterjang hujan atau banjir maka bisa saja gagal panen dan ini
tentu merugikan petani serta mendorong kenaikan HPP. Saat ini HPP beras
dari Bulog ke petani Rp 6.600 per kg," jelas dia.
Sutarto melanjutkan, penentu kedua adalah volume produksi beras. Hal Ini sangat tergantung dengan kondisi cuaca yang kemudian berpengaruh pada stok beras di 2013.
"Tahun ini produksi beras ditargetkan 6 persen. Penyediaan beras 2013 bisa mencapai 3,55 juta ton. Diharapkan peningkatan produksi ini dapat tercapai," harap dia.
Selain itu, Bulog juga masih memiliki cadangan beras mencapai 2,3 juta ton. Dan stok ini masih cukup untuk delapan bulan ke depan.
"Dengan stok beras yang dipunyai Bulog 2,3 juta ton, ditambah realisasi produksi beras 6 persen lalu disusul dengan stabilnya HPP sampai akhir Desember ini, maka kita tak perlu lagi impor beras di 2013," pungkas Sutarto. (FIK/NUR)
Sutarto melanjutkan, penentu kedua adalah volume produksi beras. Hal Ini sangat tergantung dengan kondisi cuaca yang kemudian berpengaruh pada stok beras di 2013.
"Tahun ini produksi beras ditargetkan 6 persen. Penyediaan beras 2013 bisa mencapai 3,55 juta ton. Diharapkan peningkatan produksi ini dapat tercapai," harap dia.
Selain itu, Bulog juga masih memiliki cadangan beras mencapai 2,3 juta ton. Dan stok ini masih cukup untuk delapan bulan ke depan.
"Dengan stok beras yang dipunyai Bulog 2,3 juta ton, ditambah realisasi produksi beras 6 persen lalu disusul dengan stabilnya HPP sampai akhir Desember ini, maka kita tak perlu lagi impor beras di 2013," pungkas Sutarto. (FIK/NUR)
Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/479659/indonesia-tak-perlu-impor-beras-di-2013-asal-penuhi-syarat-ini